Daerah

Pengrusakan Mesjid di Perumahan AGAPE.

Advertisement HUMAS PEMPROV SULSEL

Minahasa Utara,-Peristiwa pengrusakan di Perumahan Agape Griya Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, ternyata bukanlah tempat ibadah, sebagaimana issue yang beredar, melainkan adalah tempat balai pertemuan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Dandim 1310 Bitung Letkol. inf Kusnandar Hidayat bersama Kapolres Minut AKBP. Grace Rahakbau saat menggelar Konferensi Pers di Mapolres Minut pada Kamis (30/01/2020) siang.

Menurut Dandim Bitung Letkol. inf Kusnandar Hidayat bahwa, lokasi yang dimaksud bukanlah tempat ibadah Mesjid melainkan tempat pertemuan umum.

“Sampai dengan saat ini, bahwa belum adanya surat ijin kalau itu adalah Mesjid. Tapi, bisa dipakai untuk sholat karena ada kebijakan saat kita berkoordinasi dengan pihak pemerintah selama Bulan Suci Ramadhan. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat Minut, mari kita cintai kota kelahiran kita, karena kalau bukan kita, siapa lagi. Tapi, kalau ada hal-hal yang kurang berkenan di tengah masyarakat, itu hal wajar. Tapi di kabupaten ini ada aparat, jadi jangan main hakim sendiri,” jelas Dandim.

Sementara itu, Kapolres Minut AKBP. Grace Rahakbau menambahkan, bahwa untuk masalah keamanan menjadi tanggungjawab Polres Minut dan Kodim 1310 Bitung bersama jajarannya.

“Sejak malam sudah kami lakukan pengamanan, pagi ini boleh kembali kondusif. Kami mengimbau kepada masyarakat Minut, mari kita menjaga keamanan bersama, karena apa yang sudah kita punya saat ini soal kedamaian itu, jangan kita saling merugikan.
Kemudian untuk orang -orang yang dicurigai dalam kegiatan semalam, sudah kami amankan. Salah satunya sudah ada di Polda, karena pemeriksaan dilaksanakan di Polda. Sementara yang satunya, sedang kami usahakan dengan secara baik oleh anggota kami, untuk dibawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan.

Kami berharap semua pihak boleh berkepala dingin, sehingga apa yang diharapkan dapat selesai dengan baik. kami sesali kejadian ini, karena kami ketahui bersama bahwa masyarakat Minut memiliki toleransi yang tinggi, sangat ramah dan bisa menerima siapa saja baik itu perbedaan terhadap sesama. Kami mohon percaya kepada kami untuk keamanannya, dan untuk penindakan selanjutnya. Saya dan pak Dandim serta masyarakat di wilayah Agape, kami akan segera memperbaiki sambil menunggu ijin untuk dijadikan tempat ibadah resmi,” tutup Kapolres saat menggelar Konferensi Pers dengan sejumlah wartawan Minut.

Laporan : Paisol
Teropong Sulseljaya.

Advertisement MEWUJUDKAN KABUPATEN LUWU YANG MAJU SEJAHTERA DAN MANDIRI DALAM NUANSA RELIGI

Related Articles

Close