BULUKUMBA,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bulukumba, kembali melakukan unjuk rasa terkait pemukulan yang diduga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Satpol PP, Pasalnya ada 2 korban yang terluka.
Tindakan refresif aparat terhadap demonstrasi melukai para pendemo, sehingga ada 2 mahasiswa yang menjadi korban premanisme. Padahal aksi tersebut menagih janji program 100 hari kerja bupati yang di nilai dari 12 point kinerjanya ada beberapa point yang belum terealisasi.
Dalam menyampaikan aspirasinya, Andi Chaidir Alif Ketua Cabang PMII Bulukumba, menilai tindakan refresif yang diduga oleh oknum ASN dan Satpol PP segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Menurutnya, hal ini mengubah paradigma mengenai kebebasan berpendapat di muka umum yang kemudian dibungkam oleh kekuasaan.

“Hal yang sangat menyayangkan, ketika massa aksi dipukul di depan bupati bulukumba,” bebernya.
Pihaknya mengatakan, secepatnya pihak kepolisian untuk segera mengusut siapa pelaku penganiayaan pada saat aksi kemarin. Selain itu pihak kepolisian serius dalam menangani kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum tersebut.
“Kami sudah melaporkan kasus penganiayaan tersebut, tapi ketika pihak kepolisian tidak mampu menangani kasus ini, maka Kasat Reskrim sebaiknya mundur saja dari jabatannya,” tegasnya.
Sementara itu, AKP Bayu Wicaksono Kasat Reskrim Polres Bulukumba, saat di konfirmasi lewat via whats app mengatakan, laporan pemukulan tersebut sudah di terima kemarin. Selanjutnya, pihak korban dan saksi – saksi akan di panggil untuk proses sesuai hukum terhadap pelaku.(red)