Opini

Hari Rabies Sedunia Ke 16 Dengan Tema “One Health, Zero Deaths”

Penulis : Andi Hebri Fitratullah,SKM. Pengelola Program Zoonosis Dinkes Prov Kaltim

Advertisement HUMAS PEMPROV SULSEL

SAMARINDA,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- Tepat dihari ini, 28 September , seluruh di negara memperingati Hari Rabies Sedunia ( World Rabies Day ) Ke 16 . Tema yang di pilih di tahun 2022 adalah One Health, Zero Deaths > Let’s raise awareness to prevent human deaths from rabies.

World Health Organization ( WHO ) menyatakan Rabies di temukan di lebih dari 150 negara di Dunia. Infeksi penyakit ini menyebabkan puluhan ribu kematian di dunia setiap tahunnya.

Perlu kita ketahui , Indoneesia merupakan salah satu negara dengan bahaya Rabies. Untuk Indonesia ,data menunujukkan bahwa setidaknya 26 Provinsi dalam situasi endemis Rabies dan cuman 8 provinsi lainnya adalah Bebas Rabies diantaranya Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewah Yogjakarta, Jawa Timur, Papua dan Papua Barat.

Untuk Data Kasus 5 Provinsi dengan jumlah Kematian Akibat Rabies tertinggi di Indonesia di Tahun 2017-2021diantaranya Kalimantan Barat ( 77 ), Sulawesi Utara (64 ), Sulawesi Selatan (60), Nusa Tenggara Timur (47), dan Sumatera Utara ( 34 ).

Dari setiap Puskesmas , Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lain yang memberikan layanan GHPR dan Kasus Rabies harus melakukan pencatatan dan pelaporan yang meliputi : Status Kasus Gigigtan Hewan Penular Rabies , Riwayat GHPR, Tatalaksana GHPR, Jumlah Kasus GHPR, Jumlah Kasus Rabies pada Manusia , Ketersediaan VAR dan SAR pada manusia, Status HPR dari sektor Kesehatan Hewan dan Hasil Uji Lab HPR dari Sektor Kesehatan Hewan.

Rabies disebabkan oleh Virus Rabies dari Family Thabdoviridae yang menyerang susunan saraf Pusat pada manusia dan Hewan berdarah panas. Virus Rabies ditularkan melalui air liur Hewan Penderita Rabies pada Gigitan HPR ( Hewan Penular Rabies )atau luka terbuka. Penularan Rabies pada manusia utamanya melalui Gigitan anjing 98% atau bahkan 99 % dan binatang lainnya seperti Kucing dan Kera sekitar 2 %.

Sampai saat ini belum ditemukan obat ampuh yang dapat menyembuhkan penderita Rabies sehingga angka kematian pada kasus yang tidak ditangani dapat saja amat tinggi dan pada bebrapa keadaan dapat mencapai 100 %.

Pada World Rabies Day 2022 ini maka WHO juga menegaskan bahwa program pengendalian Rabies adalah salah satu contoh penting yang nyata dari Implementasi pendekatan One Health. Bisa menjadi semacam bench-mark untuk pengendalian berbagai penyakit zoonotic lainnya, termasuk yang mungkin berpotensi pendemi Kelak.

Kemudian untuk hasil pencatatan di kompilasidan di olah untuk dilakukan pelaporan secara berjenjang : Dinas Kesehatan Kab/Kota ,Dinas Kesehatan Provinsi, Kementerian Kesehatan. Hasil pencatatan dan pelaporan digunakan sebagai dasar pemenuhan kebutuhan penanggulangan Rabies pada manusia termasuk untuk pelaksanaan Surveilans.

Rabies menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani bersama, Hari Rabies Sedunia 28 September ini perlu di ikuti dengan kegiatan Nyata dilapangan.

Untuk Wilayah Kalimantan Timur diberitakan akan kegiatan Vaksinasi Rabies Gratis Untuk Hewan, Dalam rangka memperingati Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Hari Rabies se -Dunia ke 16 Tahun 2022 di Gor Segiri Samarinda pada hari Rabu – Jumat 28-30 September 2022.

Adapun persyaratan Vaksinasi Hewan diantaranya Hewan Sehat,Tidak flu/diare, tidak demam, Umur hewan diatas 5 Bulan, Hewan tidak sedang Bunting / Hamil, Hewan tidak dimandikan sebelum / sesudah di vaksin, membawa buku Vaksin jika ada, Pemilik datang dengan Protokol Covid-19.

Kasus GHPR diwilayah Kalimantan timur yang tersebar di 10 Kab/Kota tahun 2021 sebanyak 973 Kasus dan pada Tahun 2022 per Agustus sebanyak 797 Kasus.

“ Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati “

Advertisement MEWUJUDKAN KABUPATEN LUWU YANG MAJU SEJAHTERA DAN MANDIRI DALAM NUANSA RELIGI

Related Articles

Close