TEROPONGSULSELJAYA.Com,- Rasulullah bercerita tentang perang Al-Hind, diantara yang beliau sabdakan, ‘Sekelompok pasukan dari kalian akan memerangi Al-Hind, Allah memenangkan mereka, sehingga mereka mengikat raja Al-Hind dengan rantai. Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka (anggota pasukan itu). Ketika mereka akan kembali mereka akan bertemu dengan ‘Isa bin Maryam di Syam.” (Abu Hurairah)
Hadis lain disabdakan:
“Ada dua kelompok dari umatku di mana Allah akan menyelamatkan mereka dari api neraka; kelompok yang memerangi Al-Hind dan kelompok yang berperang bersama Nabi Isa ‘Alaihissalam.” (An-Nasa’i)
Diriwayatkan oleh Sunan an-Nasa’i. Antara lain:
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah mengatakan: “Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar ((yang terbebas dari Api Neraka).” [Sunan an-Nasa’i 3174, derajat Sahih]
Bila kita cermati dalam menganalisis hadis tersebut, maka jelas ini adalah hadis Nubuwat peristiwa di akhir zaman, karena tertulis dalam matan hadisnya adalah satu kelompok ini akan bertemu Nabi Isa AS yang turun kembali di penghujung akhir dunia ini.
Walapun demikian, Hadis- hadis ini memberikan inspirasi para Sahabat Nabi dan para Tabiin, Tabi’i tabiin untuk terus mengikuti perintah Nabi sampai akhir zaman. Semangat penyebarkan dakwah Islam sebagai *rahmatan lil alamin* dan perintah Nabi dalam dakwah hingha ke dunia Timur Hindh (India) dan Sindh (Tiongkok) menjadi semangat yang tidak pernah padam di dada umat dari generasi ke generasi, termasuk kepulauan Nusantara, Papua dan pulau lainnya sampai timur jauh.
Berapa riwayat tercatat gelombang penyebaran Islam ke Timur (al Hindh) dan ekspedisi diplomatik, militer dan sosial perdagangan, sehingga banyak Sahabat-sahabat Mulia Nabi SAW yang hidup dan wafat kemudian dimakamkan di semenanjung Hindia, ada beberapa makam berjumlah 20 Sahabat yang tersebar di kota-kota besar di India dan Pakistan.
Sejarah penyebaran dakwah Islam mencapai jauh diluar jazirah Arab. Penaklukan Persia oleh Jenderal cemerlang Sahabat Khalid bin Walid RA, adalah pintu awal untuk expedisi militer ke arah Timur. Masa khalifah Umar bin Khattab RA, ini kemudian disusul gelombang ke-2, masa khalifah Bani Umayyah (yang terkenal Expedisi Jenderal Muhammad bin Al Qasim), kemudian diteruskan pada masa Khalifah Abasyiah sampai kemunculan beberapa kesultanan di India, termasuk kesultanan terbesar yaitu kerajaan Mughal dengan beberapa peninggalan yang terkenal Taj-Mahal di Delhi.
Pertenganan abad ke-17 Kesultanan Mughal berakhir seiring dengan dominasi kekuasan Islam di dunia mulai sakit-sakitan (the sick man) Kesultanan Turki Usmani sebagai simbol kekuatan Dunia akhir abad ke-18 Masehi. Kekuasaan Eropa Barat dengan Kapitalisme dan Komunisme, menggantikan dominasi dunia sampai awal abad ke-19. Termasuk di India. Pertengahan abad ke-19 dengan semangat Nasionalisme negara-negara Afrika dan Asia membentuk negara merdeka dengan kontrol PBB sebagai dominasinya.
Bangsa-bangsa yang mengalami kolonialsime tumbuh untuk membentuk kekuasan berdaulat di negerinya sendiri dengan kemerdekaan. Tidak terkecuali semangat untuk menjamin kemerdekaan dalam melaksanakan kewajiban agamanya, adalah bangsa Pakistan memisahkan diri sebagai negara berdaulat dari India tahun 1947, setelah mengadakan Referendum Rakyat, Syed Muhammad Ali Jinnah (Pendiri Negara Pakistan) tokoh politik India berasal dari Pakistan menjadikan Pakistan merdeka.
Sejarah peperangan masa Nabi SAW ada dua konsep utama adalah 1. ghazwah, dan 2. sariyah.
Ghazwah dimaknai sebagai perang atau pertempuran yang dipimpin dan disertai Nabi Muhammad SAW sendiri, sedangkan sariyah dapat dimaknai sebagai peperangan yang
tidak dipimpin langsung oleh Nabi SAW atau sering disebut sebagai ekspedisi militer. Melalui kedua konsep inilah, kontruksi sejarah peperangan Nabi SAW dinarasikan oleh Ibnu Ishaq, Ma’mar Ibn Rasyid, dan Al Waqidi. Nabi Muhammad SAW tidak hanya berperang melawan Quraisy, melainkan juga melawan Yahudi Madinah, Romawi Timur (Byzantine) dan beberapa kabilah Arab lainnya.
Ghazwah Al Hindh sebagai perang yang terjadi di akhir zaman dengan matan Ghazwah, menjadi sangat penting untuk diklarifikasi langsung kepada empunya mimpi seseorang Pemuda Pakistan yang bermimpi berkali-kali tentang peperangan tersebut. Perang ini sangat penting dan heroik, karena seluruh umat Islam di dunia saat itu bersatu padu, serta akhir peperangan menentukan nasib umat Islam zaman itu. Fantastis jumlah korban perang kematiannya mencapai 800 juta jiwa.
Saya sudah menanyakan langsung kepada Muhammad Qasim dan mendapat cerita persis seperti yang telah disampaikan melalui media sosial yang tersebar luas.
Mimpi ini dialami Muhammad Qasim pada tanggal 3 Maret 2017.
Dalam mimpi aku melihat bahwa Nabi Terakhir Muhammadﷺ berpartisipasi dalam perang ini secara diam-diam dan tidak terlihat dan hanya diketahui oleh para komandan terkemuka saja. Inilah mengapa perang ini disebut Ghazwa (Karena keikutsertaan Nabi Terakhir Muhammadﷺ dalam Perang)
Awal Dan Akhir Perang
Beberapa saat sebelum perang ini, Nabi Terakhir Muhammadﷺ memanggilku untuk datang ke Madinah melalui mimpi. Ketika aku berada disana, aku melihat keresahan dan kegelapan di antara orang-orang. Lalu aku memberi tahu mereka untuk bersabar sebentar lagi karena Allahﷻ akan membantu memperbaiki semua ini. Ketika aku kembali, musuh sudah siap untuk menyerang Pakistan dan kami juga telah siap.
Kemudian perang terburuk dimulai. Musuh Pakistan sangat yakin bahwa mereka dapat menghancurkan Pakistan, tapi rencana Allahﷻ adalah sesuatu yang berbeda dan Allahﷻ membantu Pakistan dalam perang ini. Muslim tidak membunuh anak-anak, orang tua atau pria tak bersenjata yang ingin berdamai. Aku tidak tahu berapa lama perang ini terjadi, tetapi Pakistan memenangkan perang ini dengan bantuan Allahﷻ.
Setelah perang selesai, aku mengetahui bahwa dalam perang ini 800 juta orang terbunuh.
Aku sangat sedih dan berkata: ”Mengapa perang ini terjadi kepada kami.” Kemudian aku berkata lagi: “Kita hanya membela diri dan musuh kita sendiri yang menginginkan kematian.” Kita membantu semua wanita, anak-anak, orang tua dan mengadopsi mereka sebagai sebuah keluarga dan mereka memeluk agama Islam Kita memenangkan perang ini dengan pertolongan Allahﷻ dan musuh dapat dikalahkan. Muslim dari Timur Tengah kembali mendapatkan wilayah mereka yang hilang dengan bantuan Allahﷻ. Tidak ada yang bisa menghentikan kita dan semua bentuk terorisme dan penindasan dihancurkan.
Kita menyebarkan Islam sejati ke seluruh dunia dengan bantuan Allahﷻ dan seluruh dunia dipenuhi dengan kedamaian. Islam menyebar ke seluruh dunia sekali lagi dan semua orang mengetahui bahwa Islam yang diajarkan oleh Nabi Terakhir Muhammadﷺ adalah agama yang penuh dengan kedamaian.
Ada Rahmat dan Karunia Allahﷻ di mana-mana, rezeki juga ada di mana-mana dan tidak ada yang bersedih atau miskin, dan yang paling utama dari semua itu adalah Allahﷻ senang kepada umat muslim. Namun setelah beberapa tahun kemudian Dajjal muncul.
Mimpi berakhir
Saya terkesan dengan mimpinya bahwa Nabi Muhammad SAW hadir bersama pasukan umat Islam memberikan komando sehingga mengubah jalannya pertempuran. Sesuai dengan makna *Ghazwah* dalam nubuwatnya.
Saya mengucapkan Allohu akbar, Subhanallohi wabihamdihi.
Wallohu a lam bis sawwab.