OPINI,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- Sosok al Mahdi yang akan muncul tidak seperti apa yang menjadi bayangan umat. Umat masih mempercayai gambaran ideal seorang pemimpin sempurna, seorang pemuda gagah dengan ciri-ciri berjangut lebat, berdahi lebar.
Kedatangannya akan menebarkan keadilan, kedamaian, serta kesejahteraan sosial, ia pribadi sempurna, ia seorang ulama luar biasa, menguasai⁶ ulummul Islam wal quran.
Itulah gambaran sosok pemimpin yang sedang ditunggu sampai sekarang. Padahal hal-hal tersebut terjadi setelah ia berumur 53 tahun, lalu bagaimana kita dapat mengenalnya sebelum mencapai umur 53 tahun? Kita akan menanalisa dan hubungkan kejadian-kejadian Nabi Muhammad SAW saat sebelum mencapai umur yang sama 53 tahun.

Ada hal sangat mirip dengan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Perjalanan perjuangan Nabi sebelum menjadi pemimpin di Madinah, beliau tidak serta merta langsung menjadi pemimpin dunia, ada proses kehidupannya menuju takdirnya kelak, antara lain sebagai berikut;
1.Tanda sebelum peristiwa bitsah.
Setiap calon pemimpin pasti ada mengalami tanda-tanda penting dalam kehidupan pribadinya, tidak setiap orang punya tanda unik tersebut.
Pada umur 12 tahun Nabi dikenalkan oleh ulama/pdt.
Nestoria sebagai calon Nabi.
Kemudian saat àumur 25 tahun Rahib Buhaira menyaksikan bahwa ia calon Rasul, Dua kejadian ini menjadi pelajaran bahwa Allah SWT menyampaikan agar manusia tahu siapa Muhammad bim Abdullah SAW sebagai calon pemimpin masa depan.
2. Menjelang
Mendapat Wahyu dan kedatangan Jibril AS.
Enam bulan sebelum wahyu turun, Nabi selalu bermimpi dan mimpi tersebut menjadi sangat intens terkait kehidupan Nabi, termasuk tiga bulan sebelum wahyu pertama turun mimpi tersebut seterang cahaya pagi (terang) seperti dalam kehidupan nyata. Selama 23 tahun Nabi menerima Wahyu, ada 1/2 tahun Nabi bermimpi, sehingga mimpi dikategorikan sebagai 23/0,5= 46 bagian Wahyu. Pdt Warakah bin Naufal yang membenarkan dan menjadi saksi kejadian tersebut. Pdt. ini juga yang meyakinkan Nabi dan istri beliau ( Sy Khadijah) bahwa yang mendatangi Muhammad adalah Jibril utusan Allah bagi rasul – rasul terdahulu.
Kejadian yang telah dialami calon al Mahdi
Muhammad Qasim telah mengalami kejadian mimpi selama hidupnya seakan ia tumbuh dan berkembang di dalam mimpi. Mimpinya seterang cahaya pagi hari, sehingga dapat diceritakan tidak ada yang lupa.
Tidak ada yang tahu baik keluarga besarnya, juga ibu kandungnya, perihal mimpi ini berlangsung sampai beliau umur 39 tahun. Rahasia ini disimpan rapat sejak Qasim umur 5 tahun sampai tahun 2014 Qasim umur 39 tahun. Pertama kali penyampaian mimpinya karena diperintahkan Allah SWT dan Nabi SAW melalui mimpi.
Peristiwa kejadian harian selama mimpi berlangsung tentang perjalanan hidup dirinya dan peristiwa-peristiwa masa depan yang dihadapi oleh manusia di dunia. Mimpi tentang dirinya detail tentang siapa dirinnya
Awal Penyebaran Mimpi
Bulan April 2014 seorang laki-laki bernama Muhammad Qasim bin Abdul Karim diperintahkan untuk menyebarkan mimpinya ke seluruh dunia. Ia mengumumkan mimpi-mimpinya setelah 28 tahun bermimpi secara terus-menerus dan berseri berjumpa Nabi Muhammad ﷺ dan ia juga merasakan kehadiran Allah ﷻ bersamanya.
Ia mengaku dibimbing oleh Nabi Muhammad ﷺ dan Allah ﷻ memberikan petunjuk melalui mimpi-mimpinya. Ia telah mengalami mimpi tersebut pada umur 12 bermimpi dipilih sebagai anak Nabi SAW, sejak mimpi tersebut selalu dipanggil *Qasim anakku* oleh Nabi selanjutnya mimpi-mimpi tersebut selalu hadir hingga sekarang.
Tidak pernah mengaku sebagai al-Mahdi
Bila mempelajari konten mimpinya, maka kita menyaksikan bahwa dia lah yang akan menjadi orang yang diperankan dalam mimpinya tetapi sampai saat ini, ia tidak pernah mengaku bahwa ia adalah al-Mahdi atau ia tidak pernah mengaku senagai calon pemimpin akhir zaman.
Ciri Pribadi Muhammad Qasim
Nama : Muhammad Qasim
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 05 Juli 1976
Alamat : Lahore, Pakistan
Agama : Islam (Sunni)
Nama Ayah : Abdul Karim
Nasab : Keturunan Suku Quraisy dari jalur ayah
Secara pribadi ia adalah sosok pemuda biasa, tidak ada menunjukkan seorang yang luar biasa, tidak terlihat kelebihan dalam pribadi sebagai manusia biasa. Ia bukan alim ulama, bukan ahli ilmu pengetahuan, ia menguasai hanya 2 bahasa Urdu dan Inggris, tidak bisa bahasa Arab.
Pribadi yang sangat terkesan adalah ia sangat sayang ibunya, ia merawat ibunya dengan baik sehingga tidak pernah perjalanan jauh meninggalkan rumah, tidak ada pekerjaan kecuali menjaga ibu di rumah.
Ketika berinteraksi dan mengajak berbicara ia agak susah tidak lancar. Tapi saat diminta menceritakan mimpinya maka ia menyampaikan begitu semangat dan lancar berbicara tidak ada terlewat.
Ia bercerita dalam mimpinya Nabi SAW mengajarkan yang pertama meninggalkan bentuk-bentuk kesyirikan, dimulai dari rumah masing, ia tidak pernah meninggalkan membaca 3 Qul ( al ihlas, al falaq & an nas) sebelum tidur selama hidupnya, dan 21 pesan Qasim tidak boleh ditinggalkan.
Isi mimpi-mimpinya
Cerita mimpinya tidak seperti penampilan dirinya
cerita mimpinya sangat heroik dan penuh dengan berita nubuwat akhir zaman dan seolah-olah mimpi ini menafsirkan dan mendetailkan keterangan nubuwat Nabi SAW 1500 tahun yang lalu.
Apabila kita telaah hal tersebut dan mempelajari isi mimpinya, maka kita akan mengenal sosok yang disembunyikan seolah-olah sedang dirahasiakan oleh Allah SWT (siapa dikehendaki-Nya, maka akan diberi petunjuk) sampai waktu yang dikehendaki-Nya
(baca mimpi 13 tahun Allah akan memenuhi janj-Nya).
Banyak orang telah menyaksikan pribadi Qasim sebagai calon pemimpin setelah memahami isi mimpi. Tinggal menunggu waktu saja yang menentukan kapan takdir itu sampai, beberapa tanda dalam mimpinya, ada yang telah terjadi, ada yang belum, salah satu belum terjadi adalah masa pembaiatan di Pintu Kabah saat musim haji, diikuti oleh hanya 313 orang, yaitu para pengikut/helpers yang telah mengenalnya sejak penyampaian mimpi pertama kali.
Semoga bermanfaat tulisan singkat ini agar tidak ragu-ragu maka pelajarilah mimpi-mimpi Qasim
Wallahu a’lam bissawab
Al fakir