TEROPONGSULSELJAYA.com,LUWU TIMUR – Pemda Lutim melalui Dinas Kesehatan telah mengumumkan ada dua orang pasien PDP Covid-19 atau virus corona di Luwu Timur, yang dinyatakan meninggal dunia, 1 orang PDP yg dirawat di RS.PT.Vale Sorowako dan 1 lagi PDP di RSUD I Lagaligo Wotu.
Hingga kini riwayat perjalanan pasien itu belum ada penjelasan secara resmi ke publik. Banyak yang khawatir, terutama di Luwu Timur. Khawatir jika pasien tersebut ternyata adalah orang yang baru saja bersama mereka.
Pemerintah melalui Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Luwu Timur pun belum mengumumkan seperti apa riwayat perjalanan ODP yang meninggal tersebut.

Menanggapi ketertutupan informasi pada kasus covid-19 di Luwu Timur ini, Muttaffik Siddik selaku Ketua DPD BAIN HAM RI menyayangkan tindakan tersebut.
Menurutnya, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Luwu Timur yang memiliki wewenang menjelaskan persoalan ini.
Dia mengatakan sebaiknya memang sesegera mungkin menjelaskan perkembangan terbaru kasus ini.
“Salah satu yang amat penting adalah contact tracing, untuk memastikan publik mengetahui pihak mana saja yang diwaspadai ikut menjadi ODP, sehingga bisa menjaga interaksi yang sehat dengan mereka,” jelasnya, Sabtu (05/04/2020) kepada teropongsulseljaya.com.
Riwayat perjalanan seseorang yang sudah dinyataakan telah terjangkit virus corona juga merupakan informasi publik.
Untuk itu, BAIM HAM RI mendorong agar seluruh informasi yang dibutuhkan publik segera saja dirilis. sebelum kepanikan ini berlarut.
Pihaknya meminta membentuk crisis center yang menjadi pusat informasi tentang corona ini. informasi inilah yang harus selalu update apapun terkait virus ini, termasuk hoaks yang beredar.
“Tidak ada gunanya menahan. Dengan menahan informasi seperti itu, justru memunculkan kepanikan yang kadang tidak logis,” jelasnya.
Hal itu mengingat, masyarakat cenderung berspekulasi jika tidak mendapatkan informasi yang pasti dari pihak berwenang. Dampak lanjutannya, masyarakat akan menebar hoaks, baik itu di dunia nyata mau pun melalui media sosial.
“Yang berwenang memang seharusnya melakukan pemutakhiran berkala dan mempublikasikan perkembangan keadaan berdasarkan tingkat kedaruratan, terutama di area-area rawan, agar bisa memberikan kewaspadaan dan ketenangan bagi publik,” tandasnya. (*)
Teropongsulseljaya.com











