LUWU UTARA,TEROPONGSULSELJAYA.com.
– Persatuan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara (PEMILAR) Komisariat Malangke menagih janji pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk merelalisasikan hasil dialog penaganan banjir di tahun 2019 lalu.

Pertengah bulan Juni tahun 2020 Kecamatan Malangke kembali terendam banjir akibat luapan air sungai masamba, sebagian besar warga terkena dampak dari banjir tersebut, baik lahan pertanian, pemukiman warga dan beberapa akses jalan penghubung antar Desa harus terputus akibat luapan banjir tersebut.
Jalan raya penghubung antara desa To’lada dan desa Girikusuma telah terputus dan tidak bisa akses lagi oleh masyarakat karena ketinggian air hingga mencapai pinggang orang dewasa. Hingga kerugian yang sangat besarpun kembali dirasakan oleh masyarakat akibat gagal panen, yang mayoritas masyarakat Malangke berprofesi sebagai petani tanam jagung.

Herwinsyah ketua PEMILAR Komisariat Malangke memaparkan kepada tim Teropongsulseljaya.com bahwa, hari ini kampung kami kembali tenggelam hingga masyarakat harus menaggung kerugian besar akibat luapan banjir merendam habis lahan-lahan pertanian warga hingga mengalami gagal panen, Jum’at (19/06/2020).
“Pada tanggal 13 Mei 2019 Pemuda, Masyarakat dan Pemeritah Daerah Luwu Utara telah melakukan DIALOG terbuka dalam hal penagagan ancaman banjir tahunan di Kecamatan Malangke, hasil kesepakatan Dialog saat itu antara lain:

1.PENGADAAN NORMALISASI SUNGAI MASAMBA
2.PENGERUKAN DAN PELURUSAN TITIK TERRENTU.
3.PENGADAAN MESIN PENYEDOT PASIR.
4.PENGOPTIMALAN TANGGUL .
Hasil dialog tersebut ditantadatangani oleh : BUPATI Luwu Utara (Hj. Indah Putri Indriani) dan Pemerintah Kecamatan Malangke (TASMAN S.spd),kepala dinas PUPR(SUAIB MANSYUR ST M.Msi),kabid pengendalian pencemaran dan kerusakan lh (ir. Ahmad) KEPALA PELAKSANAN BPBD (Ir ALAUDDIN SUKRI M.m,si ) AGUSTANG selaku tokoh masyarakat tetapi sampai hari ini belum terealisasikan,”tegasnya.
“Maka dari itu PEMILAR Komisariat Malangke dan Masyarakat medesak Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk merealisasikan hasil dialog tersebut. Kami butuh solusi bukan sembako,” tutup Ketua PEMILAR Komisariat Malangke. (aks)
Reporter: Kadimorfati
TeropongSulselJaya











