LUWU UTARA,TEROPONGSULSELJAYA.com.
– Beberapa hari terakhir sebagian Desa dari Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, harus kembali tergenang air akibat meluapnya sungai masamba, Sabtu (20/06/2020).
Sedang Kecamatan Malangke adalah salah satu daerah kecamatan penghasil pangan dan didominasi oleh masyarakat yang hidup dari hasil pertanian, namun naas setiap tahunnya masyarakat harus menanggug resiko gagal panen dikala musim penghujan.
Ini seharusnya menjadi hal serius yang harus ditagani oleh pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara untuk menghindari ancaman banjir tahunan. Tahun 2019 lalu telah terbit rekomendasi kesepakatan untuk penaganan dan pencegahan banjir di Kecamatan Malangke dalam dialog kemasyarakatan bersama masyarakat, mahasiswa dan instansi pemerintahan Kabupaten, Kecamatan.

Wahyu selaku ketua jaringan intelektual sangat menyayangkan ketidak seriusan pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam menangani banjir tahunan yang terjadi di wilayah Kecamatan Malangke.
“Pasalnya dirinya di dapok menjadi moderator pada saat dialog antara beberapa elemen masyarakat, mahasiwa dan Pemda Luwu utara yang menghasilkan sebuah rekomendasi yang diantaranya menormalisasi sungai yang menjadi penyebab banjir saat meluap,” terangnya.
Lanjutnya, “Masyarakat Kecamatan Malangke khususnya beberapa desa menunggu agar adanya normalisasi sungai serta pembatasan tanggul untuk meminimalisir terjadinya banjir. Kami juga sangat ingat apa yang menjadi bahasa terakhir ibu Bupati untuk sesegera menyelesaikan hasil usulan bersama dan di selesaikan dengan mekanisme yang ada agar masyarakat bisa terbebas dari banjir,”
“Masyarakat petani kali ini kembali mengalami kegagalan panen akibat banjir dan jika Pemda Luwu Utara tidak segera menyelesaikan masalah ini masyarakat akan terus menerus mengalami gagal panen setiap banjir datang, dan apabila pemerintah Luwu Utara tidak segera memulihkan lingkungan, melakukan normalisasi dan pembuatan tanggul pencegahan banjir maka kami akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” tutup Wahyu yang juga adalah mahasiswa Pasca Sarjana Unismuh Makassar.
Adapun hasil rekomendasi keseluruhan dialog yang diadakan pada tanggal 13 Mei 2019 , Masyarakat dan Pemerintah:
1.PENGADAAN NORMALISASI SUNGAI MASAMBA
2.PENGERUKAN DAN PELURUSAN TITIK Tertentu.
3.PENGADAAN MESIN PENYEDOT PASIR.
4.PENGOPTIMALAN TANGGUL.
Hasil dialog tersebut ditantada tangani oleh : BUPATI Luwu Utara (Hj. Indah Putri Indriani) dan Pemerintah Kecamatan Malangke (TASMAN S.spd),kepala dinas PUPR(SUAIB MANSYUR ST M.Msi), kabid pengendalian pencemaran dan kerusakan lh (ir. Ahmad) KEPALA PELAKSANAN BPBD (Ir ALAUDDIN SUKRI M.m,si ) AGUSTANG selaku tokoh masyarakat tetapi sampai hari ini belum terealisasikan. (aks)
Reporter: Kadimorfati
TeropongSulselJaya