Teropongsulseljaya.com ,Fakfak,Papua Barat -Mencegah angka penyebaran kasus serta eliminasi malaria, filariasis dan kecacingan di tengah masyarakat , Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar pertemuan secara online (via Zoom) untuk mengevaluasi target dan sasaran yang digelar di Aula Hotel Grand Papua, Kota Fakfak, selasa 14/09/2021.
Melalui kegiatan yang bertema “Pertemuan Tim Malaria Center Program Percepatan Eliminasi Malaria dan Mikro Planning POPM Vilariasis – Kecacingan Kabupaten Fakfak 2021” ini, dihadiri oleh seluruh kepala Puskesmas se-Kabupaten. Tata cara pelaporan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Via Online dan pencatatan pelaporan secara manual serta Microplanning tata cara perhitungan kebutuhan obat cacing dan filarisasi sesuai jumlah sasaran usia 2-70 tahun mendapat pendampingan lansung oleh Edi sunandar ST, M.Si (Mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat) selaku pemateri secara Zoom.
Melalui via Whatsup “Gondo Suprapto, SKM, M.Si,” selaku Kepala Dinas Kesehatan Fakfak kepada Team Teropongsulseljaya.com mengatakan, suatu kabupaten tergolong eliminasi bilamana selama tiga tahun berturut tidak memiliki kasus dan pada bulan oktober lalu merupakan bulan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis dan kecacingan seluruh kabupaten di Provinsi Papua Barat.
“suatu kabupaten dinamakan sudah eliminasi malaria maka harus memenuhi persayaratan yaitu kasus positif malaria dibawah 1 per seribu penduduk selama 3 tahun berturut -turut dan tidak ada kasus positif indigenous setempat” Tulisnya Kadis Kesehatan.
Sambungnya, “Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang yaitu setiap puskesmas harus mensukseskan capaian pengobatan massal filariasis harus mencapai 85% dari jumlah penduduk. Kegiatan POPM ini di kabuapten fakfak merupakan tahun ke 5, sehingga harus sukses. Karena bila suatu daerah melaksanankan POPM selama 5 tahun berturut turut maka dianggap bebas fiulariasis,” Terangnya.

Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Fakfak dalam penanggulangan malaria sudah mendapatkan Penghargaan Tingkat Nasional dari Kementrian Menpan RB RI untuk Inovasi Publik.
“Penghargaan tingkat Nasional dari kementrian Menpan RB RI untuk inovasi public yang sudah dilaksanakan yaitu dengan judul Bela Kaca (Bebas Malaria Kampung Bercahaya). Saat ini kasus malaria di fakfak sangat rendah yaitu sekitar 1 kasus perseribu penduduk,” Tutup Gondo Suprapto
Reporter : (Citizen Saf)