Opini

Rahasia Nama Qasim Yang Awal Putra Nabi dan Qasim Pemimpin Akhir Zaman

Oleh: Dr.dr Jaya M Munawwar al Badri, SpKJ,MKes MARS

Advertisement HUMAS PEMPROV SULSEL

OPINI,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- Hadis Rasulullah ﷺ bersabda: “Namailah dengan namaku, tetapi jangan menggelari dengan gelarku. Aku bergelar ‘Qasim’ (yang membagi). Karena aku membagi-bagikan rahmat Allah di antara kamu sekalian.” (HR. Muslim).

Nabi Muhammad ﷺ punya nama dan gelar banyak sekali, dari sekian nama yang paling disenangi adalah panggilan Muhammad dan Abul Qasim, panggilan ini merujuk kunyah anak laki-laki beliau (Qasim, Abdullah, dan Ibrahim wafat usia kekanakan). Khusus nama Abul Qasim ini Nabi melarang kepada umat Islam untuk menggunakan nama ini sebagai nama anak atau panggilan kunyah *Abul Qasim* karena nama ini sangat istimewa bagi Nabi (tidak ada penjelasan spesifik dalam persoalan ini). Apakah ada satu rahasia hikmah hubungan antara Qasim dengan nama orang yang akan ditunggu kehadirannya di akhir zaman?Penulis akan uraikan dalam beberapa riwayat untuk menemukan benang merah rahasia nama Qasim ini.

Hadis 1:
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan: “Abul Qasim ﷺ berkata: “Silahkan pakai namaku, namun jangan berkun-yah dengan kunyahku (Abul Qosim).” [HR. Bukhari no.3539 dan Muslim no.2134].
Hadis 2;
Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al A’llaa’ dan Ibnu Abu ‘Umar Abu Kuraib berkata; Telah mengabarkan kepada kami, dan berkata Ibnu Abu ‘Umar; Telah menceritakan kepada kami dan lafazh ini miliknya ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari dari Humaid dari Anas dia berkata: Ada seseorang memanggil-manggil (orang lain) di Baqi’, katanya; “Wahai Abal Qasim!” Lalu Rasulullah ﷺ menoleh kepadanya. Kata orang itu, “Ya Rasulullah! Bukan Anda yang kumaksud. Sesungguhnya aku memanggil si Fulan.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Silahkan kalian memberi nama dengan namaku, tetapi jangan kalian memberi gelar dengan gelaranku!” (HR. Muslim).

Hadis 3;
Telah menceritakan kepada kami ‘Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, ‘Utsman berkata; Telah menceritakan kepada kami. Dan Ishaq bekata; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja’di dari Jabir bin Abdullah dia berkata; “(Isteri) seseorang di antara kami melahirkan anak laki-laki, lalu diberi nama ‘Muhammad’.” Maka famili orang itu berkata; “Kami tidak membolehkan Anda menamai anakmu dengan nama Rasulullah ﷺ.” Maka dia menemui Nabi ﷺ sambil menggendong anaknya seraya berkata: “Ya Rasulullah! Anakku lahir seorang laki-laki, lalu kuberi nama ‘Muhammad’. Familiku mengatakan tidak boleh memberi nama dengan nama Rasulullah ﷺ. Bagaimana itu?” Rasulullah ﷺ bersabda: “Namailah dengan namaku, tetapi jangan menggelari dengan gelarku. Aku bergelar ‘Qasim’ (yang membagi). Karena aku membagi-bagikan rahmat Allah di antara kamu sekalian.” (HR. Muslim).

Nama Al Mahdi
Keterangan hadits menunjukkan, Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW. Pertama dari hadits Abdullah bin Mas’ud RA yang menukil sabda Rasulullah SAW:

“Tidak lenyap atau tidak habis dunia sampai ada orang lelaki dari keluargaku yang menjadi raja bagi orang Arab namanya sama denganku.” (HR Abu Dawud)

Senada dengan itu, hadits dengan redaksi serupa dari Zirr bin Abdullah RA menegaskan bahwa Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW yakni Muhammad bin Abdullah. Sementara ada pendapat lain yang menyebut namanya yakni Muhammad bin al Hasan al Askari.

“Hari kiamat tidak akan terjadi sampai datang seorang ahli baitku namanya sama denganku.” (HR Al Musnad)

Nasab
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Nasab al-Mahdi berasal dari jalur putra tertua Hasan bin Fatimah binti Muhammad ﷺ. Sayyid Hasan adalah anak pertama dari pasangan Ali dan Fatimah. Hasan dikenal sebagai sosok rupawan ciri wajah dan rupawan paling mirip Nabi dan sangat dermawan. Kedua cucu Nabi mempunyai karakter berbeda tetapi saling melengkapi sifatnya, Hasan dikenal sebagai sosok yang cerdas, lemah lembut, perasa dan pemalu. Ia juga dijuluki sebagai ‘karimu ahlil bait’ keluarga Nabi paling dermawan.
Beberapa riwayat genologis tentang nama Qasim adalah pada jalur Hasan, beberapa nama-nama generasi terdahulu ada nama Qasim seakan menjadi penanda masih keturunan jalur nasab Hasan al Hasyimi. Sebaliknya nama Qasim tidak ditemukan banyak melalui jalur keturunan Husain, beberapa nama-nama yang sering muncul adalah antara lain Abdullah, Hasan, Husein, Muhammad, Aqil dan Ali.

Sayyid Hasan dikenal laki-laki yang sering menikah cerai kemudian nikah kembali, ia dikenal sebagai (al-mitslaq). Banyaknya anak keturunannya menjadikan kesulitan dalam pencatatan silsilah sehingga bertebaran dimuka bumi ini. Lain halnya keturunan Husein yang sangat sedikit. Barangkali Allah SWT sedang membuat rencana rahasia kelak masa akhir zaman akan muncul dari tulang sulbi keturunan jalur al-Hasani muncul Qasim sebagai pemimpin akhir zaman.

Demikian rahasia nama Qasim yang awal putra Nabi, diikiuti jalaur keturunan dari Hasani dan Muhammad Qasim bin Abdul Karim bin Muhammad Munir di akhir zaman kelak insyaalloh

Wallohu alam bis sawab.

Alfakir

Advertisement MEWUJUDKAN KABUPATEN LUWU YANG MAJU SEJAHTERA DAN MANDIRI DALAM NUANSA RELIGI

Related Articles

Close