Menu

Mode Gelap
Belopa Run 2025, Momentum Gairahkan Semangat Olahraga dan Ekonomi Lokal MDA Gelar Latihan Bersama Kesiapsiagaan Bencana di Luwu. Remaja di Walenrang Tewas Tersengat Listrik di Dalam Kamar MDA dan Pokja Lanjutkan Forum Desa di Enam Desa lingkar tambang dan jalur akses. Kunjungi Korban Bencana Angin Kencang di Kelurahan Lamasi, Dhevy Janjikan Bantuan Pembangunan RLH Kabupaten Luwu Resmi Memiliki Pengurus IBCA MMA – INDONESIA BELADIRI CAMPURAN AMATIR

Daerah

MMA Luwu Bersinar dengan 13 Emas – Momentum Pemda untuk Turut Membesarkan Prestasi Santri

badge-check


					MMA Luwu Bersinar dengan 13 Emas – Momentum Pemda untuk Turut Membesarkan Prestasi Santri Perbesar

TANA TORAJA, TEROPONGSULSELJAYA.com, – Kabupaten Luwu kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah olahraga. Pada Kejuaraan Provinsi 1 IBCA MMA Sulawesi Selatan 2025 yang digelar di Makale, Kabupaten Tana Toraja, 20–23 Agustus, kontingen Luwu berhasil mengukir Juara Umum II.

Sebanyak 20 atlet muda asal Pondok Pesantren Habiburrahman, Desa Saga, Kecamatan Bajo, tampil memukau di ajang bergengsi tersebut. Dari total 20 atlet, mereka sukses memboyong 13 medali emas dan 7 medali perak. Prestasi ini kian istimewa karena seluruh atlet yang berlaga merupakan santri, menegaskan bahwa dunia pesantren mampu melahirkan talenta olahraga berkelas.

Para penyumbang emas di antaranya adalah Bayu, Iqra, Alif, Abyan, Ariq, Maulana, Tegar, Andi Muh Ihsan, Muh Arafah Ali, Naufal, Habibi, Rezky Angga, dan Abu Bakar.
Sementara itu, medali perak diraih oleh Fatullah, Halim, Reyfhan, Muhadzdzib, Chyfan, Reno, dan Badrul.

Raihan ini dicapai melalui perjuangan ketat melawan lebih dari 100 atlet perwakilan kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Dengan hasil tersebut, Kabupaten Luwu membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan baru di dunia Mixed Martial Arts (MMA) Sulawesi Selatan.

Sebelum ini, para fighter juga telah mengharumkan nama Luwu di kancah nasional. Mereka sempat meraih 3 medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) IBCA MMA yang digelar di Mall Square, Surabaya, pada 15–18 Mei 2025 lalu. Capaian tersebut menjadi bukti konsistensi prestasi para santri Habiburrahman, baik di level provinsi maupun nasional.

Ketua kontingen sekaligus pelatih, Muh Erwin Ryfaldy, tak bisa menyembunyikan rasa bangga dan syukurnya.
“Alhamdulillah, anak-anak berhasil memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Luwu. Persiapan panjang dengan latihan rutin membuahkan hasil yang membanggakan. Selanjutnya, kami menargetkan Porprov, dan insyaAllah menuju PON,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa disiplin dan ketekunan yang dibangun di pondok pesantren berperan besar dalam membentuk karakter para atlet. Pola hidup santri yang terbiasa dengan jadwal ketat, semangat kebersamaan, serta mental pantang menyerah, menjadi bekal berharga ketika mereka turun di arena.

Kejuaraan Provinsi 1 IBCA MMA Sulawesi Selatan 2025 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tana Toraja, diikuti puluhan kontingen dari berbagai daerah. Selain sebagai ajang adu prestasi, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar-atlet serta menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan generasi muda Sulsel.

Turut hadir dalam acara ini, Jumardi, salah satu tokoh masyarakat yang banyak berkiprah dalam kegiatan sosial. Ia mengaku bangga karena anak-anak memiliki wadah positif untuk menyalurkan bakat tarung mereka. Kehadirannya memberikan support dan semangat langsung bagi para fighter.
Jumardi yang juga dikenal sebagai Ketua Kurir Langit Luwu menegaskan pentingnya ruang pembinaan seperti ini.

Sekadar informasi, Pondok Pesantren Habiburrahman pada awalnya juga mendapat sentuhan pembinaan dari salah satu volunter Kurir Langit yang pernah bertugas di Maros. Relawan tersebut memberikan edukasi kepada pimpinan pondok, termasuk menanamkan spirit berjuang di jalan agama Allah melalui pendidikan.

Prestasi kontingen Luwu kali ini tidak sekadar deretan medali, melainkan juga pesan kuat bahwa santri memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah olahraga, bahkan dalam cabang keras dan penuh tantangan seperti MMA.

Di tengah stigma bahwa santri hanya berkutat dengan kitab dan ibadah, para atlet muda ini membuktikan bahwa pesantren juga bisa melahirkan pejuang olahraga yang disegani.

Dengan hasil ini, Kabupaten Luwu semakin diperhitungkan sebagai salah satu daerah yang serius mengembangkan MMA di Sulawesi Selatan. Lebih dari itu, keberhasilan para santri Habiburrahman menunjukkan bahwa semangat juang bisa lahir dari desa dan pesantren, tempat di mana nilai disiplin, kerja keras, dan keikhlasan dipupuk setiap hari.

Ke depan, publik tentu menantikan kiprah para atlet muda ini dalam ajang-ajang berikutnya. Dengan modal 13 emas dan 7 perak di Kejurprov, serta pengalaman emas di Kejurnas, mimpi untuk tampil di level nasional hingga internasional bukanlah hal mustahil bagi kontingen Luwu.

Namun demikian, prestasi gemilang ini juga menjadi sinyal kuat bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Luwu, untuk memberikan perhatian lebih besar. Dukungan berupa fasilitas, pelatihan berkelanjutan, serta pembinaan atlet sangat dibutuhkan agar para fighter muda ini bisa terus berkembang. Harapannya, pemerintah daerah tidak hanya bangga dengan capaian, tetapi juga hadir memberikan support nyata agar MMA di Luwu semakin maju dan mampu mengibarkan nama daerah di pentas nasional maupun internasional.
***kurty***

Baca juga

Belopa Run 2025, Momentum Gairahkan Semangat Olahraga dan Ekonomi Lokal

9 November 2025 - 19:03 WITA

Kunjungi Korban Bencana Angin Kencang di Kelurahan Lamasi, Dhevy Janjikan Bantuan Pembangunan RLH

5 November 2025 - 18:43 WITA

Wabup Luwu Hadiri Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025.

5 November 2025 - 16:43 WITA

Wabup Luwu Buka Pelatihan Tenun: Lestarikan Warisan Budaya, Dorong UMKM Berdaya Saing

3 November 2025 - 16:12 WITA

Pemdes Raja Gelar Aksi Bersih-Bersih Bersama Warga, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas

31 Oktober 2025 - 14:42 WITA

Trending di Daerah