KAB LUWU, TEROPONGSULSELJAYA. com,-Upaya menjaga kebersihan lingkungan terus digalakkan oleh Pemerintah Desa Sampano, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembagian tempat sampah kepada warga sekaligus pelaksanaan lomba kebersihan antar dasawisma untuk menumbuhkan semangat gotong royong di kalangan masyarakat.
Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025), Kepala Desa Sampano, Sahrir, mengatakan program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah desa dalam menata lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
“Kami membagikan tempat sampah kepada warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan yang bisa mencemari lingkungan. Selain itu, kami juga mengadakan lomba antar dasawisma -siapa yang paling bersih dan indah akan mendapat hadiah. Ini untuk memancing semangat warga,” ujar Sahrir.

Program yang sudah berjalan sekitar satu bulan ini telah menyalurkan tempat sampah kepada 65 rumah tangga, dan akan terus diperluas jika anggaran tambahan tersedia. Sahrir menegaskan, meski Desa Sampano sudah memiliki lahan pembuangan, pihaknya masih membutuhkan alat pengangkut sampah agar kebersihan dapat terjaga secara optimal.
“Kalau sudah ada alat angkut, saya kira kebersihan di Sampano akan jauh lebih baik,” tambahnya.
Desa Sampano sendiri memiliki sekitar 200 kepala keluarga yang tersebar di empat dusun. Untuk wilayah perkotaan desa, pemerintah terus mengimbau agar warga tidak membuang sampah sembarangan. Menurut Sahrir, kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Selain fokus pada pengelolaan sampah, pemerintah desa juga terus mendorong ketahanan pangan lokal. Melalui program pertanian sawah, Desa Sampano telah berhasil melakukan panen tahap pertama sebanyak 150 karung beras. “Sampano ini dikenal dengan hasil buah-buahannya. Kami ingin menjaga keseimbangan antara kebersihan lingkungan dan produktivitas pertanian,” jelasnya.
Yang menarik, Desa Sampano kini menjadi desa pertama di Kecamatan Larompong Selatan yang memiliki program tempat pembuangan sampah (TPA) dengan konsep pemilahan sampah basah dan kering. Bahkan, pemerintah desa tengah menggandeng karang taruna dan generasi muda untuk mengelola sampah plastik menjadi bahan usaha, serta memanfaatkan sampah organik untuk pakan ikan di tambak desa.
“Kami sudah siapkan dua petak tambak. Nanti sisa nasi dan bahan organik akan dimanfaatkan untuk pakan ikan,” kata Sahrir.
Terkait pembiayaan, Sahrir menjelaskan bahwa insentif pengangkut sampah sementara ini berasal dari sumbangan sukarela masyarakat. Pemberlakuan iuran bulanan masih menunggu kesepakatan bersama serta regulasi dari pemerintah kabupaten.
“Kami ingin membangun kesadaran masyarakat dulu. Tidak ada paksaan, karena ini bagian dari tanggung jawab bersama menjaga lingkungan,” tutupnya.
Melalui inovasi ini, Desa Sampano diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif melalui partisipasi aktif warganya.











