Menu

Mode Gelap
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2025: Polres Luwu Siap Amankan Mudik! Kanit Regident Satlantas Polres Bantaeng Berbagi Takjil SECS Chapter Bulukumba Bagi-bagi Takjil sekaligus Buka Bersama Bakti Sosial & Kebersamaan : Angkatan 23 Polri Polres Luwu Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan Peduli Petani, Bupati Luwu Temui Kepala BBWS Pomjen Bahas Kondisi Bendungan Radda. Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Luwu Raya (AMDAL) Gelar Aksi Didepan Pintu Utama PT. Bumi Mineral Sulawesi (BMS).

Ekonomi

Cemba Tanaman Endemic Duri Massenrempulu

badge-check


					Cemba Tanaman Endemic Duri Massenrempulu Perbesar

Teropong Sulsel Jaya, Enrekang – Massenrempulu merupakan daerah sangat subur dan memiliki banyak jenis spesis tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat alami atau herbal. Hal inilah mendorong Aktsar Roskiana Ahmad untuk mengetahui kandungan manfaat tanaman yang ada didaerah kelahirannya. 27/01/2020

Tahun 2011 silam Aktsar Roskiana Ahmad berhasil menemukan bahasa latin untuk tanaman Cemba dengan nama bahasa latin yakni “Acasia Rugata” melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong Jabar.

Menurut Aktsar Roskiana Ahmad, tanaman dapat diberikan nama latin jika tanaman tersebut telah dibuatkan deskripsi lokasi tanamannya, tekstur pohonnya mulai dari akar sampai daun jelas serta kandungan manfaat tanaman tersebut dan itu kami sudah lakukan di LIPI Cibinong.

“Tahun 2011 mulai kami ambil tanamannya dari Duri Massenrempulu kemudian dibawa ke LIPI karena Cemba pada saat itu belum ada nama atau bahasa latinnya, sehingga tanaman ini memang dalam bahasa Indonesia adalah Cemba tidak ada bahasa lainnya kecuali bahasa latinnya yakni itu “Acasia Rugata” dan salah satu kandungan manfaatnya yakni dapat menurunkan atau mengurangi kadar kolestrol dan beberapa kandungan lainnya tapi masih terus dilakukan penelitian kandungan manfaat dari Cemba,” ucapnya.

Saat ini Aktsar Roskiana Ahmad telah berhasil memberikan 3 jenis tanaman Endemic dari Duri Massenrempulu dalam bahasa latin dan salah satunya adalah Cemba.

Aktsar Roskiana Ahmad merupakan Dosen Fakultas Farmasi UMI dan menjadi salah satu Dosen penanggungjawab pada Lab Bahan Alam Fakultas Farmasi UMI memang sudah mulai fokus dalam pendalaman dan pemberian bahasa latin untuk tanaman daerah asalnya sewaktu melanjutkan studi S2 di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.

Lanjutnya Aktsar, “Sebagai anak daerah yang mencintai kampung halamannya, tentunya dimasa mendatang akan banyak lagi tanaman yang bisa berikan penamaan bahasa latin dan diketahui kandungan manfaatnya untuk kepentingan kesehatan dan penelitian untuk generasi penerus daerah dan bangsa,”

Saat ini Aktsar Roskiana Ahmad tercatat sebagai mahasiswa program Doktoral (Phd) di Chulalongkorn University yang juga merupakan kategori 10 universitas terbaik di Asia Tenggara dan universitas terbaik di Negeri Gajah Putih Thailand.

“Menurutnya sekarang ini Thailand sangat memfokuskan riset dalam pengembangan dan pemanfaatan tanaman sebagai obat herbal. Hal ini cukup bersinergi dengan komitmennya untuk mengembangkan tanaman _endemic_ dari kampung kelahirannya Massenrempulu,” tutupnya Aktsar (aks)

Reporter: abd kadir s
Teropong sulsel jaya

Baca juga

JNT Cargo Resmi Buka Cabang di Kecamatan Bua.

11 Februari 2025 - 14:33 WITA

Kolaborasi KKIK-ITB dan Masmindo untuk Pengabdian Masyarakat dan Inovasi di Luwu

28 Juni 2023 - 19:16 WITA

BSS Mart Grosir dan Eceran di Desa Tanarigella Resmi di Buka.

24 Mei 2023 - 14:46 WITA

Pengusaha Tambang Galian C di Bua, Terus Beroperasi Walaupun Izin Operasional Telah Berakhir.

1 April 2023 - 15:33 WITA

Masmindo Adakan Pelatihan Pengembangan Agribisnis di Boneposi

21 Maret 2023 - 20:02 WITA

Trending di Ekonomi