Teropong Sulsel Jaya, Luwu Timur – Warga Dusun Salociu, Desa Ussu, Kecamatan Malili menyoroti perusahaan tambang (PT.PUL) Prima Utama Lestari, mengenai dampak pertambangan yang meresahkan warga sekitar.
Pak Desa Ussu, Rahmat yang dihubungi tim media Teropong Sulsel Jaya, melalui Via WhatsApp, mengatakan sangat menyayangkan kegiatan PT.PUL yang belum maksimal,9/1/2020.
“Terkait dengan rembesan lumpur 6/1/2020 yang masuk ke pemukiman warga Desa Salociu, kami sangat menyayangkan kegiatan PT. PUL yang belum maksimal dalam memikirka dan melaksanakan Amdal yang baik, sesuai prosedur penambangan.”

Lanjutnya “Makanya pada saat kejadian kami langsung menghubungi KTT PT.PUL Pak Ilham untuk segera turun langsung ke lapangan dan menaggapi kejadi tersebut.”
“Saya juga meminta kepada KTT agar semua tenaga kerja PT.PUL agar melakukan pembersihan dilokasi.”pungkasnya
“Dan juga saya meminta kepala Dusun Salociu Pak Utsir dan BPD Pak Rusli, agar kita semua tetap mengawasi penambagan yang ada di atas pemukiman warga.”ucapnya
“Warga Desa Salociu berharap agar PT.PUL tidak lagi melakukan penambangan diatas pemukiman warga, jika proses penambangan masih tidak standar dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi terutama bagi warga yang bermukim di bawah PT.PUL.” tegasnya
“Kami sangat takut akan kembali terjadi longsor besar yang menutup jalan trans Sulawesi seperti pada tahun 2017 lalu, yang diakibatkan oleh pembukaan lahan perkebunan merica oleh warga.”tutup rahmat
Menurut salah satu pekerja PT. PUL (Prima Utama Lestari) yang berposisi sebagai safety officer atas Nama A. Fiqi M. Firdaus S.IP, yang kami konfirmasi melalui telepon mengatakan.
“Pihak PT. PUL sangat terbuka kepada masyarakat dan pemerintah terkait permasalahan yang ditujukan kepada PT. PUL. Ini di buktikan dengan dipersilahkannya masyarakat dan pemerintah desa untuk meninjau langsung sedimen pon yang di inisiasi langsung oleh pihak perusahaan.”
“Sejauh ini tidak ada aktivitas pertambangan, pihak perusahaan berfokus untuk mendesain sebaik-baiknya sedimen pon sehingga hal yang di khawatirkan masyarakat pada saat musim hujan tidak terjadi. Tutupnya (aks)
Reporter: abd kadir s
Teropong Sulseljaya
Portal Kawan Muda