Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Luwu Buka Rapat Koordinasi TPPS Kabupaten Luwu Tahun 2025 Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Sertijab dan Pelantikan Pejabat Utama serta Kapolres Jajaran Polda Sulsel Masmindo Dwi Area Nyatakan Komitmen terhadap Keberlanjutan, Kemitraan Profesional, dan Rehabilitasi Lingkungan Akibat Amukan Si Jago Merah, 1 Buah Rumah di Bua Rata Dengan Tanah. Turnamen Domino Menpora Cup 2025 Sangat Menegangkan Masuk Babak 32 Besar Wakil Bupati Luwu Resmi Tutup Pameran UMKM Expo 2025.

Kesehatan

P2P Dinkes Prov Kaltim Menggelar Kegiatan Sosialisasi Tatalaksana dan Diagnosa DBD

badge-check


					P2P Dinkes Prov Kaltim Menggelar Kegiatan Sosialisasi Tatalaksana dan Diagnosa DBD Perbesar

SAMARINDA, -TEROPONGSULSELJAYA.Com- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Hj Padilah Mante Runa menghadiri sekaligus membuka acara Pertemuan Sosialisasi Tatalaksana dan Diagnosa DBD di Aston Hotel Samarinda, Kamis (18/3/2021)

Kegiatan Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kasubdit Arbovirosis Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI dr. Tiffany Tiara Pakasi, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Prov. Kaltim Setyo Budi Basuki, dan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Ronny Setiawati.

Kegiatan berlangsung dari tanggal 17 s/d 20 Maret 2021 dan diikuti oleh peserta dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.

“Keberhasilan pencegahan penyakit demam berdarah sangat di tentukan oleh partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 1 rumah 1 Jumantik (G1R1J), tiap-tiap keluarga harus memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing masing serta anggota keluarganya dari sumber-sumber penularan penyakit DBD” kata Kadis Kesehatan Kaltim Hj Padilah Mante Runa dalam sambutannya.

Pada tahun 2018 jumlah kasus demam berdarah mencapai 4.100 dengan IR 112.4 dan angka kematian 30 Orang, CFR 0,73%. Data tahun 2019 menunjukkan bahwa kejadian DBD di Kalimantan Timur sebesar 176.6/100.000 penduduk, jauh diatas Indicator Program Yaitu 49/100.000 Penduduk. Seluruh Kab/Kota di Kalimantan Timur memiliki IR lebih tinggi dari Indicator Program. Namun begitu, angka CFR di Kalimantan Timur 0.65% dan hanya Kab. Kutai Barat yang memiliki CFR diatas 1% pada tahun 2019.

“Kesehatan memang bukan segalanya, tapi tanpa masyarakat yang sehat, tanpa derajad kesehatan yang tinggi, semua yang kita capai dan miliki tidak akan banyak berarti. Meskipun harta benda kita melimpah, akan tetapi tanpa didukung dengan tubuh dan jiwa yang sehat semuanya tidak bisa kita nikmati” ujar Kadinkes Kaltim Hj Padilah Mante Runa dalam akhir sambutannya.

 

Sumber : Humas Dinkes Prov Kaltim

Laporan : Andi Hebri

Baca juga

Polri Untuk Masyarakat: Bhabinkamtibmas Dampingi Warga yang Membutuhkan Perawatan Medis

21 Mei 2025 - 01:10 WITA

Stok Vaksin di Puskesmas Kosong, Dua Bulan Bayi Tak Diimunisasi, Keseriusan Pemkab Luwu mengenai Kesehatan Bayi Dipertanyakan

18 Maret 2025 - 04:21 WITA

RSUD Batara Guru Belopa Bangun 3 Gedung Perawatan dan Persiapkan Jadi Rumah Sakit Rujukan

2 Oktober 2023 - 16:24 WITA

Klinik AnNida Wound Care Center, Menawarkan Solusi Untuk Berbagai Luka.

31 Agustus 2022 - 13:01 WITA

Penjelasan Dokter, Omicron Tak Bisa Sembuh dengan Obat Warung Meski Bergejala Ringan

2 Februari 2022 - 10:47 WITA

Trending di Kesehatan