KAB GOWA,TEROPONG SULSELJAYA.com.
– Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menuai banyak kecaman di masyarakat, salah satunya Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang melakukan aksi Demonstrasi didepan kantor DPRD Kabupaten Gowa senin pagi 06/07/2020.
Aksi yang diperkirakan berjumlah ratusan orang ini menolak dengan keras akan hadirnya RUU HIP yang mana sangat mengganggu ketentraman masyarakat terkait Hak Faham Komunis dan terganggunya Pancasila.
Ketua GMBI Distrik Gowa, Abd. Azis sangat menyayangkan sikap pemerintah atas tidak relevannya membahas sesuatu hal dalam kondisi pandemi apalagi pembahasan mengenai RUU HIP yang dinilai mencederai nilai Pancasila dan terkesan buru-buru.

“GMBI akan selalu berada dibarisan terdepan bilamana Nilai Pancasila terusik. Harusnya pemerintah saat ini fokus dalam pencegahan Covid-19 karena hal ini adalah prioritas, bukannya merumuskan RUU yang justru mencederai nilai Pancasila apalagi terkesan buru-buru”, ucapnya Azis.
Lanjutnya, “Terkait hal ini pemerintah sepatutnya tidak menunda pembahasan RUU HIP tapi membatalkan dan kembali fokus pada penanganan Pandemi Covid-19 yang jauh lebih penting saat ini”, Tegasnya Ketua Distrik GMBI Gowa
Ditempat berbeda Ketua GMBI Wilter Sulsel Drs, Sadikin.S yang juga turut dalam aksi, mengemukakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan serentak GMBI diseluruh Indonesia sebagai bentuk penolakan akan hadirnya RUU HIP.
Terkhusus di Sulsel sendiri, kegiatan ini merupakan aksi beruntun dan Kabupaten Gowa merupakan titik aksi terakhir. Sebelumnya GMBI telah melakukan unjuk rasa penolakan dibeberapa daerah antara lain Takalar, Pangkep, Makassar, maros dan Gowa.
“Sebagai pimpinan Sulsel, besar harapan kami agar perjuangan ini tidak sia-sia, aspirasi kami diterima dengan memberhentikan pembahasan RUU HIP tersebut”, Pungkasnya Ketua GMBI Wilter Sulsel.
Sadikin.S juga mengatakan bahwa hadirnya GMBI ditengah masyarakat sebagai Mitra atas Polri dan TNI yang memiliki etika sebagai Plat Bela Negara dan Bela Pancasila, sangat memahami akan menjadi garda terdepan.
“Bilamana ada yang mencoba mengobok-obok Pancasila, Maka GMBI akan menjadi garda terdepan. Polri dan Tni sangat memahami hal itu”, Tutupnya Sadikin.S.
(vhr)
Reporter : Jusmawan
Teropong SulselJaya