Menu

Mode Gelap
PP IWO Ucapkan Selamat Terpilihnya Menteri Imipas Agus Andrianto Jadi MWA USU Jadikan Masjid Lebih Menarik , Bupati Luwu Melantik BKPRMI di Akhir Pekan Ini Sosialisasi KUHP Baru, Polres Luwu Konsisten Tingkatkan Profesionalisme Wakil Bupati Luwu Hadiri ICI 2025,Strategis gencar membangun infrastruktur Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kab Luwu Tindak Tegas Premanisme, Polres Luwu Rutin Gelar Patroli Perintis Presisi Ketua TP Posyandu Kabupaten Luwu Ikuti Sosialisasi Implementasi Posyandu Era Baru

Kesehatan

Percepatan Eliminasi Malaria, Dinas Kesehatan Fakfak Menggelar Evaluasi POPM

badge-check


					Percepatan Eliminasi Malaria, Dinas Kesehatan Fakfak Menggelar Evaluasi POPM Perbesar

Teropongsulseljaya.com ,Fakfak,Papua Barat -Mencegah angka penyebaran kasus serta eliminasi malaria, filariasis dan kecacingan di tengah masyarakat , Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar pertemuan secara online (via Zoom) untuk mengevaluasi target dan sasaran yang digelar di Aula Hotel Grand Papua, Kota Fakfak, selasa 14/09/2021.

Melalui kegiatan yang bertema “Pertemuan Tim Malaria Center Program Percepatan Eliminasi Malaria dan Mikro Planning POPM Vilariasis – Kecacingan Kabupaten Fakfak 2021” ini, dihadiri oleh seluruh kepala Puskesmas se-Kabupaten. Tata cara pelaporan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Via Online dan pencatatan pelaporan secara manual serta Microplanning tata cara perhitungan kebutuhan obat cacing dan filarisasi sesuai jumlah sasaran usia 2-70 tahun mendapat pendampingan lansung oleh Edi sunandar ST, M.Si (Mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat) selaku pemateri secara Zoom.

Melalui via Whatsup “Gondo Suprapto, SKM, M.Si,” selaku Kepala Dinas Kesehatan Fakfak kepada Team Teropongsulseljaya.com mengatakan, suatu kabupaten tergolong eliminasi bilamana selama tiga tahun berturut tidak memiliki kasus dan pada bulan oktober lalu merupakan bulan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis dan kecacingan seluruh kabupaten di Provinsi Papua Barat.

“suatu kabupaten dinamakan sudah eliminasi malaria maka harus memenuhi persayaratan yaitu kasus positif malaria dibawah 1 per seribu penduduk selama 3 tahun berturut -turut dan tidak ada kasus positif indigenous setempat” Tulisnya Kadis Kesehatan.

Sambungnya, “Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang yaitu setiap puskesmas harus mensukseskan capaian pengobatan massal filariasis harus mencapai 85% dari jumlah penduduk. Kegiatan POPM ini di kabuapten fakfak merupakan tahun ke 5, sehingga harus sukses. Karena bila suatu daerah melaksanankan POPM selama 5 tahun berturut turut maka dianggap bebas fiulariasis,” Terangnya.

Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Fakfak dalam penanggulangan malaria sudah mendapatkan Penghargaan Tingkat Nasional dari Kementrian Menpan RB RI untuk Inovasi Publik.

“Penghargaan tingkat Nasional dari kementrian Menpan RB RI untuk inovasi public yang sudah dilaksanakan yaitu dengan judul Bela Kaca (Bebas Malaria Kampung Bercahaya). Saat ini kasus malaria di fakfak sangat rendah yaitu sekitar 1 kasus perseribu penduduk,” Tutup Gondo Suprapto

Reporter : (Citizen Saf)

Baca juga

Polri Untuk Masyarakat: Bhabinkamtibmas Dampingi Warga yang Membutuhkan Perawatan Medis

21 Mei 2025 - 01:10 WITA

Stok Vaksin di Puskesmas Kosong, Dua Bulan Bayi Tak Diimunisasi, Keseriusan Pemkab Luwu mengenai Kesehatan Bayi Dipertanyakan

18 Maret 2025 - 04:21 WITA

RSUD Batara Guru Belopa Bangun 3 Gedung Perawatan dan Persiapkan Jadi Rumah Sakit Rujukan

2 Oktober 2023 - 16:24 WITA

Klinik AnNida Wound Care Center, Menawarkan Solusi Untuk Berbagai Luka.

31 Agustus 2022 - 13:01 WITA

Penjelasan Dokter, Omicron Tak Bisa Sembuh dengan Obat Warung Meski Bergejala Ringan

2 Februari 2022 - 10:47 WITA

Trending di Kesehatan