Menu

Mode Gelap
Belopa Run 2025, Momentum Gairahkan Semangat Olahraga dan Ekonomi Lokal MDA Gelar Latihan Bersama Kesiapsiagaan Bencana di Luwu. Remaja di Walenrang Tewas Tersengat Listrik di Dalam Kamar MDA dan Pokja Lanjutkan Forum Desa di Enam Desa lingkar tambang dan jalur akses. Kunjungi Korban Bencana Angin Kencang di Kelurahan Lamasi, Dhevy Janjikan Bantuan Pembangunan RLH Kabupaten Luwu Resmi Memiliki Pengurus IBCA MMA – INDONESIA BELADIRI CAMPURAN AMATIR

Sosial

Program Penataan Kumuh Palopo Gagal Total: 15 KK Digantung, Kadis PERKIM Mengelak, Janji Pemerintah “Basi”

badge-check


					Program Penataan Kumuh Palopo Gagal Total: 15 KK Digantung, Kadis PERKIM Mengelak, Janji Pemerintah “Basi” Perbesar

PALOPO, TEROPONGSULSELJAYA.com, – Program Pengentasan Pemukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang digadang-gadang sebagai harapan warga miskin Kota Palopo, nyatanya hanya menjadi jargon kosong. Sebanyak 15 KK yang dijanjikan mendapat bantuan rehab rumah melalui Dinas PERKIM, kini hanya bisa gigit jari.
Selasa,(23/09/25)

Kadis PERKIM Kota Palopo, Muh. Amin, ketika hendak dikonfirmasi berulang kali justru menghindar dengan berbagai alasan. Begitu pula pejabat di bawahnya yang seolah kompak menutup diri. Padahal, masyarakat sudah terlanjur digantung dengan janji manis sejak pemerintahan sebelumnya.

Tiga fasilitator lapangan, yakni Muh. Yusuf, Muh. Risdin, dan Sumanti, secara blak-blakan mengakui bahwa program rehab 15 KK tersebut gagal. Alasannya, pemerintah tidak menyiapkan pos anggaran dari APBN maupun APBD, melainkan sekadar berharap pada dana CSR mitra perusahaan. Ironisnya, hanya Bank BPD Sulsel yang bersedia menyalurkan CSR, itupun hanya cukup membiayai rehab dua unit rumah.

Sementara BUMN lain seperti Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, BTN, hingga BTPN sama sekali tidak disentuh oleh pemerintah sebagai mitra pendukung. BAZNAS Palopo pun disebut tidak merespons. Alhasil, program yang diproyeksikan untuk 15 KK kandas sebelum berlayar.

Parahnya lagi, Kadis PERKIM bukannya memberi solusi, malah melempar tanggung jawab ke Kabid hingga KBM. Andi Juardi A, selaku KBM, justru menegaskan bahwa bantuan rehab gagal bukan hanya karena minimnya dukungan CSR, tetapi juga karena sebagian warga hanya menumpang di atas tanah orang lain. Pemerintah khawatir setelah rumah selesai dibangun, pemilik lahan mengusir penghuni.

Fakta ini menelanjangi wajah buruk pengelolaan program pemerintah yang hanya pandai menjual mimpi tanpa eksekusi. Publik menilai program ini bukan sekadar gagal, tapi telah berubah menjadi “program basi”—kamuflase kebijakan yang hanya menggantungkan harapan rakyat miskin tanpa kepastian.

Kegagalan ini bukan hanya mencoreng kredibilitas Dinas PERKIM, tapi juga menimbulkan preseden buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Kota Palopo. Janji manis yang berakhir pahit!
***nb/kurty***

Baca juga

MDA Gelar Latihan Bersama Kesiapsiagaan Bencana di Luwu.

8 November 2025 - 09:04 WITA

Remaja di Walenrang Tewas Tersengat Listrik di Dalam Kamar

6 November 2025 - 21:17 WITA

MDA dan Pokja Lanjutkan Forum Desa di Enam Desa lingkar tambang dan jalur akses.

6 November 2025 - 12:37 WITA

Kabupaten Luwu Resmi Memiliki Pengurus IBCA MMA – INDONESIA BELADIRI CAMPURAN AMATIR

5 November 2025 - 17:30 WITA

Kantor Pertanahan Kabupaten Luwu Tegaskan Komitmen Kendalikan Alih Fungsi Lahan

31 Oktober 2025 - 15:10 WITA

Trending di Sosial