Teropong Sulsel Jaya, Makassar – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pertanian Cabang Gowa Raya akan menggelar Dialog Publik menyoal pancasila sebagai dasar bangsa Indonesia.
Latif Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pertanian Mengatakan “Tema yang diangkat adalah PANCASILA SEBAGAI ALAS PIKIR ATAU PANCASILA SEBAGAI ANGAN-ANGAN PIKIR. (Membedah Pancasila Sebagai Idieologi Bangsa)” 13/1/2020
Lanjutnya “Tema ini sebenarnya diangkat berdasarkan melihat situasi dan kondisi bangsa karena hari ini kesakralan dari pancasila sejak di kumandangakan tanggal 1 Juli 1945, bahwa pancasila sebagai suatu basis nilai dari bangsa Indonesia dan nafas dari pancasila harus di bumikan ke realitas sosial.”

“Malah yang terjadi hari ini idiologi pancasila seolah digadaikan dengan banyaknya kepentingan Pemerintah atas korsporasi yang bertentangan dengan nilai yang dikandung oleh pancasila itu sendiri.” Ucapnya
“Sebagaimana poin kedua dari pancasila bahwa kemanusian yang adil dan beradab, namun pada kenyataannya sikap kemanusian (humanis) digantiakan dengan konsep (dehumanis), dan konsep beradab pun digantiakan dengan konsep biadab. Tegasnya
“Maka dari itu komisariat pertanian menginisiasi suatu bentuk kegiatan dialog untuk bagaimana melakuakan suatu bentuk reaktualisasi kembali pada konsep pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh pada pembagunan suatu bangsa.” Tuturta
Lanjut latif “Narasumber yang diundang kali ini keduanya juga sebenarnya mantan ketua umum Komimasariat Ahmad Dahlan Unismuh Makassar. Yakni Asmin Syarif dsn Muhammad Akbar”.
“Tujuan dihadirkan narasumber ini tidak terlepas bagimana membaca kondisi bangsa secara umum dan secara kusus juga melihat kondisi Universitas Unismuh yang semakin hari semakin menjauh dari sikap pancasila.” Ujarnya
“Undangan untuk kegiatan ini juga sebenrnya terbuka untuk umum untuk bagimana sikap selaku anak bangsa bisa menjaga dan mengembalikan lagi nafas dari pancasila. Karena pancasila bukanlah suatu angan-angan tapi pancasila suatu prinsip dasar hidup dari bangsa Indonesia.” Tutupnya (rill/aks)
Reporter: abd kadir s
Teropong sulsel jaya