MAKASSAR,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- RKGB BARUGA SULAWESI adalah Silaturrahim rumpun keluarga besar dari keturunan Batara Guru, Kesultanan Buton dan Kerajaan Gantarang, keturunan Ompu Manjawari yang memiliki hubungan trah nasab dengan Kerajaan Bone, Kerajaan Gowa dan Kerajaan Luwuk sejak dahulu yang tertulis dalam lontarak dari para leluhur Sulawesi secara turun temurun, kemudian rumpun keluarga baruga Sulawesi ini di bentuk untuk menjalin kembali hubungan persaudaraan, silaturahim anak, cucu, keturunanan leluhur Kerajaan dan Kesultanan se Sulawesi saat ini.
RKGB-BARUGA-SULAWESI juga akan menjadi representasi terjalinnya hubungan langsung Raja-raja Sulawesi Selatan dengan Para Petinggi Sara Adat Kesultanan Buton dan Tokoh Pemangku Adat serta bangsawan keturunan Kerajaan Sulawesi dan Kesultanan Buton saat ini. Dimana hubungan persaudaraan para leluhur Raja-raja Sulawesi dengan Kesultanan Buton di masa silam telah terjalin seperti yang tertulis dalam sejarah atau pitutur atau dalam bahasa Buton Cula-cula no Mancuana, di antara bukti pitutur atau tulisan sejarah Sulawesi tersebut; Datangnya Baluwu dari Kerajaan Luwu kemudian memperistri Bulawambona, Raja Buton ke-2 anak Raja Sibatara dan Raja/Ratu Wakaka, melahirkan Batara Guru (Raja Buton ke-3) kemudian Ompu Manjawari dari keturunan Raja Gantarang-Selayar diangkat menjadi Sapati Pertama dimasa Raja/Sultan Murhum, lalu dua cucu Ompu Manjawari yaitu La Tumparasi menjadi Sultan Buton ke-2 dan La Sangaji saudaranya menjadi Sultan Buton ke-3. setelah itu Karaeng Tuni Passulu (Raja Gowa ke-13) datang ke Buton mencari perlindungan di masa Sultan La Elangi (Dayanu Ikhsanuddin), tinggal di Kesultanan Buton hingga wafatnya dan yang terkakhir adalah Raja Bone Arung Pallaka/La Tonru mendapatkan perlindungan dari Sultan La Awu (Malik Sirullah), ketika itu Raja Arung Pallaka tinggal menetap di Buton dan di angkat oleh Sultan Buton menjadi Lakina Holimombo yang oleh para sepuh setempat di sebut Pocu Ko’ata/La Tondu yang di akui sebagai Leluhur Holimombo dan perlu di ketahui bahwa Holimombo memiliki hubungan darah dengan leluhur Liwu pacu wilayah pasarwajo Kabupaten Buton.

Oleh sebab itulah maka Rumpun Keluarga Besar Baruga Sulawesi di dirikan atas dasar rasa cinta persaudaraan dan untuk menjalin kembali silaturrahim keluarga berdasarkan pada Filosofi Saraa Pataanguna Kesultanan Buton dan Filosofi To Manurunge Kerajaan Sulawesi yang kemudian dirumuskan menjadi azas rumpun keluarga baruga Sulawesi.
Pendirian RKGB-BARUGA-SULAWESI di inisiasi oleh Paduka Yang Mulia Andi Kumala Idjo Krg. Lembang Parang, (Raja Gowa ke-38) dan Yang Mulia Amir Aim (Bonto Ogena Matanaeyo Kesultanan Buton), kemudian Andi Tenri Umpu Krg. Opu (Perwakilan Kerajaan Gantarang-Selayar), Andi Promal Pawi (Perwakilan Kerajaan Bone), Andi Mukhsin Al-Jufri Krg. Appo (Perwakilan Bulukumba), H. Hasan Kaco, La Rusu dan Safran Al-Buthuniy (Perwakilan Masyarakat Adat Cia cia, Laporo-Buton). Dan sebagai Dewan Kehormatan Tertinggi Badan Pendiri yaitu Paduka Yang Mulia Andi Kumala Idjo Krg. Lembang Parang (Raja Gowa ke-38), Paduka Yang Mulia H. Muhammad Idrus Krg. Biraeng (Kerajaan Gantarang Selayar), Paduka Yang Mulia Datu Luwu Andi Iwan Alamsyah Dt. Djemma Berua (Raja Kadatuan Luwu), Paduka Yang Mulia Andi Baso Hamid Petta Serang (Kerajaan Bone) dan Seluruh Dewan Sara Siolimbona Kesultanan Buton.
Terkait dengan rencana pergantian Sultan Buton setelah mangkatnya Almarhum PYM Sultan Izzat Manarfa (semoga Allah SWT mengampuni-Nya dan menempatkan beliau di sisi-Nya), melalui via telpon beberapa waktu lalu, Paduka Yang Mulia Raja Gowa, Paduka Yang Mulia Datu Luwu, dan Paduka Yang Mulia Pimpinan Adat Kerajaan Bone, menyampaikan pesan mendukung penuh pelantikan Sultan Buton yang baru melalui LAKB, pesan tersebut di sampaikan langsung kepada Andi Tenri Umpu selaku Wakil Ketua Umum RKGB-BARUGA-SULAWESI, sementara itu ketika Andi Tenri Umpu ke Gantarang-Selayar mengunjungi pamanya Paduka Yang Mulia Pimpinan adat Kerajaan Gantarang secara lisan Paduka Yang Mulia H. Muhammad Idrus Krg. Biraeng menyatakan dukungan langsung pelantikan Sultan Buton yang baru demi menjaga marwah Kesultanan Buton dan kerukunan serta kedamaian di tengah masyarakat Kesultanan Buton.