DENPASAR,-TEROPONGSULSELJAYA.Com- Seniman muda asal kab. Bulukumba Andi Doel Akbar kembali mengelar pameran dengan berkolaborasi bersama beberapa Seniman pertunjukan di Tempo Dulu Denpasar. Pameran yang berjudul SAGAN itu berlangsung hingga Selasa, 31 Desember 2024.
Pameran ini menyuguhkan ilustrasi sosial, budaya, serta kearifan lokal yang menceritakan tentang eksplorasi, imajinasi dan history akan sebuah sakralitas budaya yang kemudian divisualkan dalam media seni rupa yang dinilai sebagai tempat berinteraksi juga ruang perkembangan nilai pada proses dialegtis yang romantis.
Kolaborasi pertunjukan yang di tampilkan dalam pameran sekaligus menjawab tantangan perkembangan yang serba cepat, mendesak, dan butuh penyesuaianpenyesuaian. Dimensi yang menekankan semiotis pada aspek seni terhadap mobilitas karya.
“pameran ini adalah sebuah proses untuk lebih mengeksplor kemampuan imajinatif dalam pengkaryaan dan menjadi media untuk terus berkarya. ” Kata Prof. Dr. I Wayan Mudra M. Sn, pada saat sambutannya pembukaan pameran, Jumat 27 Desember 2024.
Pada kesempatan kali ini Andi Doel Akbar sebagai perupa menghadirkan 13 Karya dikemas dalam bentuk lukisan instalasi dan performance.
“Karya-karya ini terinspirasi dari proses sosial yang terjadi dalam masyarakat pembuat perahu pinisi di kab. Bulukumba, sebuah tradisi maritim yang sarat akan nilai budaya dan kerja sama. Eleman warna dan tekstur pada setiap karya ini mempresentasikan berbagai dinamika, mulai dari interaksi antar manusia hingga perjuangan kolektif dalam mempertahankan tradisi . ” Kata Andi Doel Akbar.
Adapun simbol-simbol yang dihadirkan menggambar cerita tersembunyi, kode, atau filosofi yang mewakili identitas unik masyarakat pembuat pinisi. Bentuk yg tidak teratur dan tekstur yang kaya menjadi metafora bagi proses sosial yang tidak selalu mulus, tetapi tetap menghasilkan ikatan yang kuat.
“Harmonisasi suatu karya dengan karya lainnya sangat lah penting, seperti PINISI yang memiliki filosofi yang mengandung keteguhan, persaudaraan, dan spiritualistik. Sehingga pameran ini sebagai pembuka untuk menampilkan sebuah maha karya yang akan di tampilkan pada pagelaran selanjutnya. ” Kata Andi Doel Akbar, tutupnya.